Tips - Ini keuntungan mengkonsumsi telur dan bagaimana cara menyimpan telur dengan benar yang disarikan dari pelbagai sumber.
1. Tidak Memicu Kolestrol
Banyak pendapat mengatakan bahwa mengkonsumsi telur berarti juga memicu bertambahnya kolestrol dalam tubuh. Padahal tidak mungkin kolestrol dalam telur yang hanya tersimpan di bagian kuningnya saja tersebut bisa memicu serangan jantung atau stroke.
Adanya sejumlah zat gizi lain dalam telur seperti antioksidan, asam folat dan komponen vitamin B bersifat counterbalance terhadap naiknya kadar kolestrol darah. Belum lagi adanya lemak tak jenuh tunggal yang bersifat antiaterosklerosis yang mencegah penyempitan pembuluh darah.
2. Nilai Biologinya Paling Tinggi
Sejumlah 93,7 persen adalah nilai biologi (kemampuan tubuh menggunakan protein) yang terdapat pada telur. Dibandingkan dengan ikan yang hanya 76 persen, susu 83 persen dan 74,3 persen untuk daging.
Di dalam telur mengandung berbagai vitamin dan mineral esensial yang penting untuk tubuh seperti thiamin, riboflavin dan vitamin B6.
3. Penting untuk Program Diet
Karena telur banyak mengandung protein (kira-kira 6,25 gram per butir) dan sedikit karbohidrat maka telur bisa membantu orang yang sedang menjalani diet. Sifatnya yang mudah dicerna dan diserap tubuh membuat telur menjadi gizi ideal untuk orang yang sedang sakit terutama untuk penderita gangguan pencernaan. Juga untuk sumber protein bagi anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
4. Cangkang sebagai Tameng
Adanya cangkang (kulit telur) adalah tameng pelindung telur tertular infeksi bakteri terutama Salmonella Enteridis. Cangkang membuat telur cukup steril dan kalaupun ada kemungkinan risikonya hanya satu dari 20 ribu telur.
Telur memang bisa menjadi media yang cocok untuk perkembangbiakan bakteri namun itu hanya bisa berlangsung jika telur disimpan dalam tempat yang lembab dengan temperatur yang cocok untuk perkembangbiakan bakteri. Oleh karena itu telur harus disimpan di tempat yang dingin dan kering.
5. Punya Seperangkat Pelindung
Mulai dari lapisan-lapisan di cangkang (kulit telur), di putih telur sampai bagian kuningnya masing-masing mempunyai kemampuan untuk melindungi dirinya dari bakteri. Membran di kulit telur mengandung lysozome yaitu substansi yang membantu mencegah infeksi bakteri.
Sementara membran di kuning telur memisahkan bagian kuning yang kaya gizi dari bagian putihnya agar bagian kuning tersebut tetap terlindung. Lapisan putih telur itu sendiri mencegah pertumbuhan bakteri.
Tips Menyimpan dan Mengolah Telur:
Simpan di Tempat Kering dan Tidak Lembab
Sebaiknya ditaruh di rak telur yang berada dalam lemari pendingin. Semakin cepat kita menghabiskan telur berarti semakin sedikit kemungkinan telur rusak. Telur yang sudah agak lama disimpan biasanya bagian putihnya semakin sedikit, bagian kuningnya semakin datar dan lapisan yang bertugas melindungi kuning telur semakin lemah.
Jangan Simpan Telur yang Sudah Terbuka
Pecahkan telur sejumlah yang kita inginkan. Jangan berlebih sehingga isinya terpaksa harus disimpan dalam keadaan sudah terbuka. Kalau memang kelebihan, sisanya segera masukkan kembali ke lemari pendingin. Telur yang sudah dikocok dan berada di luar lemari pendingin lebih dari dua jam pada suhu kamar sebaiknya dibuang saja.
Bila Dibawa Pergi
Sebaiknya telur rebus tidak dikupas bila hendak dibawa pergi. Simpan di kotak pendingin (cooler). Bungkus dengan rapat baru letakkan bersama jenis makanan lain yang perlu suhu dingin. (Ilustrasi hospitalitymagazine.com.au)
1. Tidak Memicu Kolestrol
Banyak pendapat mengatakan bahwa mengkonsumsi telur berarti juga memicu bertambahnya kolestrol dalam tubuh. Padahal tidak mungkin kolestrol dalam telur yang hanya tersimpan di bagian kuningnya saja tersebut bisa memicu serangan jantung atau stroke.
Adanya sejumlah zat gizi lain dalam telur seperti antioksidan, asam folat dan komponen vitamin B bersifat counterbalance terhadap naiknya kadar kolestrol darah. Belum lagi adanya lemak tak jenuh tunggal yang bersifat antiaterosklerosis yang mencegah penyempitan pembuluh darah.
2. Nilai Biologinya Paling Tinggi
Sejumlah 93,7 persen adalah nilai biologi (kemampuan tubuh menggunakan protein) yang terdapat pada telur. Dibandingkan dengan ikan yang hanya 76 persen, susu 83 persen dan 74,3 persen untuk daging.
Di dalam telur mengandung berbagai vitamin dan mineral esensial yang penting untuk tubuh seperti thiamin, riboflavin dan vitamin B6.
3. Penting untuk Program Diet
Karena telur banyak mengandung protein (kira-kira 6,25 gram per butir) dan sedikit karbohidrat maka telur bisa membantu orang yang sedang menjalani diet. Sifatnya yang mudah dicerna dan diserap tubuh membuat telur menjadi gizi ideal untuk orang yang sedang sakit terutama untuk penderita gangguan pencernaan. Juga untuk sumber protein bagi anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
4. Cangkang sebagai Tameng
Adanya cangkang (kulit telur) adalah tameng pelindung telur tertular infeksi bakteri terutama Salmonella Enteridis. Cangkang membuat telur cukup steril dan kalaupun ada kemungkinan risikonya hanya satu dari 20 ribu telur.
Telur memang bisa menjadi media yang cocok untuk perkembangbiakan bakteri namun itu hanya bisa berlangsung jika telur disimpan dalam tempat yang lembab dengan temperatur yang cocok untuk perkembangbiakan bakteri. Oleh karena itu telur harus disimpan di tempat yang dingin dan kering.
5. Punya Seperangkat Pelindung
Mulai dari lapisan-lapisan di cangkang (kulit telur), di putih telur sampai bagian kuningnya masing-masing mempunyai kemampuan untuk melindungi dirinya dari bakteri. Membran di kulit telur mengandung lysozome yaitu substansi yang membantu mencegah infeksi bakteri.
Sementara membran di kuning telur memisahkan bagian kuning yang kaya gizi dari bagian putihnya agar bagian kuning tersebut tetap terlindung. Lapisan putih telur itu sendiri mencegah pertumbuhan bakteri.
Tips Menyimpan dan Mengolah Telur:
Simpan di Tempat Kering dan Tidak Lembab
Sebaiknya ditaruh di rak telur yang berada dalam lemari pendingin. Semakin cepat kita menghabiskan telur berarti semakin sedikit kemungkinan telur rusak. Telur yang sudah agak lama disimpan biasanya bagian putihnya semakin sedikit, bagian kuningnya semakin datar dan lapisan yang bertugas melindungi kuning telur semakin lemah.
Jangan Simpan Telur yang Sudah Terbuka
Pecahkan telur sejumlah yang kita inginkan. Jangan berlebih sehingga isinya terpaksa harus disimpan dalam keadaan sudah terbuka. Kalau memang kelebihan, sisanya segera masukkan kembali ke lemari pendingin. Telur yang sudah dikocok dan berada di luar lemari pendingin lebih dari dua jam pada suhu kamar sebaiknya dibuang saja.
Bila Dibawa Pergi
Sebaiknya telur rebus tidak dikupas bila hendak dibawa pergi. Simpan di kotak pendingin (cooler). Bungkus dengan rapat baru letakkan bersama jenis makanan lain yang perlu suhu dingin. (Ilustrasi hospitalitymagazine.com.au)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar