Bantuan ke Gaza
Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) dengan kelompok kemanusiaan dari negara lain berupaya memperjuangkan pengembalian bahan bantuan yang disita tentara Israel.
Di dalam kapal Mavi Marmara yang diserang pasukan Israel terdapat 10.000 ton bantuan berupa bahan bangunan, makanan, peralatan medis, dan lainnya. Mer-C mengaku belum mengetahui nasib bantuan tersebut. Ini belum termasuk bantuan di lima kapal lainnya yang turut digiring tentara Israel ke negaranya.
“Nasib bantuannya sampai sekarang Allahu A’lam. Tapi kami akan koordinasi dengan tim lain karena ada banyak negara yang terlibat. Mungkin akan ada pertemuan setelah ini, paling tidak kami saling kirim informasi lewat email untuk menentukan langkah selanjutnya,” ungkap Presidium Mer-C Jose Rizal Jurnalis saat dihubungi okezone, Rabu (2/6/2010).
Jose menjelaskan pihaknya ikut patungan membeli kapal sekira Rp400 juta untuk mengangkut bantuan. Sementara bantuan yang akan diserahkan Mer-C dalam bentuk material untuk pembangunan rumah sakit di Gaza dan lainnya. Bahan bangunan itu disediakan dulu oleh lembaga kemanusiaan Turki, IHH, kemudian ditebus Mer-C.
“Bantuan itu harus sampai. Itu kan haknya warga Gaza,” tandas dokter ahli bedah tulang yang kerap mengikuti aksi kemanusiaan di negara-negara konflik ini.
Mengenai nasib relawan Mer-C dan lainnya, Jose mengaku sejauh ini belum ada kontak. Sebanyak 10 relawan, termasuk dari mer-C, menuju perbatasan Israel dengan Yordania. “Kami akan jemput mereka ke Yordania. Begitu dapat tiket, kami berangkat sekarang,” ucapnya.
Dia menambahkan, insiden ini tidak akan menyurutkan misi Mer-C untuk membangun rumah sakit tersebut, meski harus tertunda. “Kami akan terus berusaha. Pokoknya usaha terus,” tandasnya.
Sumber: http://news.okezone.com/read/2010/06/02/337/338746/mer-c-nasib-bahan-bantuan-gaza-allahu-a-lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar