Jumat, 18 Juni 2010

Hati-hati Memilih Yogurt!

Masalah konstipasi jangan dianggap remeh. Tak hanya bikin perut tak nyaman karena seperti menampung sampah dalam usus, masalah pencernaan ini juga bisa menimbulkan komplikasi seperti maag, wasir, bahkan kanker usus besar. Untuk itu Anda perlu mengatur pola makan dengan banyak serat, serta olahraga teratur. Mengonsumsi yogurt juga dapat membantu mengatasi sembelit. 

Namun jangan sembarangan memilih yogurt untuk mengatasi sembelit. Salah memilih yogurt membuat upaya pencegahan, apalagi pengobatan, menjadi tidak optimal.

Dr Regina Karim, Health Marketing Director dari Danone, menyarankan untuk memilih yogurt dengan dua kriteria, yakni:

1. Masa kedaluarsa kurang dari tiga bulan
Yogurt yang baik mengandung bakteri hidup. Bakteri inilah yang akan bekerja mengatasi masalah konstipasi. Lama hidup bakteri baik ini tidak lebih dari tiga bulan. Jadi jika Anda menemui yogurt dengan masa kedaluarsa sudah lebih dari tiga bulan, bakteri baik di dalamnya sudah tidak bekerja maksimal, atau bukan bakteri hidup yang dibutuhkan mengatasi masalah pencernaan.

2. Bukan produk UHT
Produk Ultra-High Temperature (UHT) merupakan produk yang dipanaskan, atau makanan yang melewati proses sterilisasi dengan suhu tinggi dalam jangka waktu tertentu. Produk UHT akan menyebabkan bakteri baik tersebut mati. Padahal, dibutuhkan bakteri hidup untuk mengatasi konstipasi.

"Sebaiknya konsumsi yogurt teratur dua kali sehari selama dua minggu, sebagai pengobatan sembelit. Lebih baik lagi sebagai pencegahan, dengan rutin mengonsumsinya setiap hari. Yogurt dengan bakteri hidup aman dikonsumsi setiap hari," jelas dr Regina kepada Kompas Female, dalam acara pencatatan rekor MURI untuk "1.000 Perempuan Makan Yogurt Bersama" yang diselenggarakan oleh Activia beberapa waktu lalu.

Menurut dr Regina, rutin mengonsumsi yogurt juga tidak akan menimbulkan diare. Bahkan, katanya lagi, orang yang mengalami intoleransi laktosa aman makan yogurt. Orang yang mengalami intoleransi laktosa cenderung mengalami diare ketika minum susu, karena tubuhnya tidak bisa menyerap laktosa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar