Oleh : Dr. M. Adi Firmansyah
Mata adalah jendela dunia. Ya, karena melalui mata kita dapat menyaksikan keindahan alam ini, kita dapat melihat wajah buah hati kita yang menggemaskan, dan banyak hal lain yang menggambarkan betapa menakjubkan fungsi organ satu ini. Sebenarnya bagaimana organ yang luar biasa ini bekerja?
Bagaimana mata bekerja?
Proses melihat dimulai ketika sebuah benda memantulkan cahaya dan cahaya ini kemudian masuk ke dalam mata melalui kornea, pupil, lensa dan akhirnya cahaya dipusatkan di retina. Di retina, cahaya tadi diubah menjadi muatan-muatan listrik yang kemudian dikirim ke otak melalui serabut saraf penglihatan untuk diproses.
Hasil dari kerja otak ini membuat kita melihat benda. Kornea merupakan selaput bening tipis yang menutupi mata di bagian depan. Pupil atau manik mata berfungsi mengatur cahaya yang masuk dengan mengecil jika cahaya terlalu terang atau melebar jika cahaya kurang. Diafragma kamera bekerja seperti pupil. Lensa mengatur agar bayangan dapat jatuh tepat di retina. Retina atau selaput jala, merupakan jaringan tipis di sebelah dalam bola mata. Di retina terdapat jutaan sel saraf yang dikenal sbg sel batang dan sel kerucut. Sel batang membuat kita mampu melihat dalam keadaan cahaya agak gelap sedang sel kerucut membantu melihat detil saat terang, misalnya membaca, dan melihat warna.
Perkembangan Mata dan Penglihatan
Mata manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi dan batita lebih banyak menggunakan mata untuk belajar dan dengan demikian, banyak hal baru yang akan ia dapatkan. Seiring dengan usia, mata terus mengalami pertumbuhan.
Dimulai dengan pematangan retina dan sel-sel batang dan kerucut, terselimutinya serabut saraf penglihatan dengan selaput mielin, bertambahnya jumlah sambungan sel-sel saraf di otak, dan berkembangnya bagian otak yang mengurus penglihatan.
Perkembangan fungsi penglihatan dimulai secara bertahap sesuai usia bayi. Bayi yang baru lahir melihat suatu benda tidak sejelas orang dewasa. Benda dari jarak 6 meter akan terlihat seperti orang dewasa memandang dari jarak 120 meter!
Meski mereka tidak dapat melihat dengan baik, mereka mengenal lingkungan dengan melihat hal yang menarik perhatiannya dan dengan mengikuti gerakan benda. Saat usia 1 bulan, bayi dapat menfokuskan benda dari jarak 2 – 3 meter. Saat usia 2 bulan, bayi mulai dapat mengikuti benda yang bergerak. Saat usia 4 bulan, bayi mulai dapat melihat warna dengan sempurna, dan ketajaman penglihatan terus berkembang sempurna saat usia 6 bulan. Saat usia 3 hingga 4 tahun, perkembangan dianggap cukup sempurna sehingga anak mulai dapat menjalani pemeriksaan mata secara formal. Masa kritis dalam perkembangan ini diduga pada usia sejak lahir sampai 6 bulan. Pada saat ini, orangtua akan bertanya apakah penglihatan bayinya normal, dan tentu saja, pada saat inilah, selaput jala atau retina harus berfungsi baik agar selanjutnya dapat melihat dengan baik.
Referensi:
- Berk, Laura E. Child development. Edisi ke-6. USA: Alyn and Bacon. 2003. 150-152.
- Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2003.
- Wyeth Nutrition. Lutein learning system: anatomy and developmental of the eye.
Terima kasih telah tetap mencantumkan nama asli penulis
BalasHapus